Adsen

Sistem Pemijahan Ikan Lele

pemijahan buatan
Sitem Pemijahan adalah proses pembuahan antara telur dan sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. 

Berikut ini 3 metode pemijahan ikan lele yang paling banyak diterapkan oleh para petani lele di Indonesia :


1. Pemijahan Ikan Lele Secara Alami


Pemijahan ikan lele secara alami dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad kemudian dipijahkan secara alami di bak/wadah pemijahan dengan pemberian kakaban. Pemijahan alami menggunakan induk betina dan jantan dengan perbandingan 1 : 1 baik jumlah ataupun berat. Bila induk betina atau jantan lebih berat dibanding lawannya, dapat digunakan perbandingan jumlah 1 : 2 yang dilakukan secara bertahap.

Pemijahan secara alami tidak menggunakan tambahan obat-obatan untuk merangsang pemijahan. Pemijahan alami masih banyak diterapkan oleh para pembudidaya lele saat ini. Mereka beranggapan bahwa hasil yang diperoleh dengan teknik buatan belum tentu lebih baik dari teknik pemijahan alami. Cara pemijahan alami pun saya yakini lebih baik daripada menggunakan teknik pemijahan buatan karena tidak terlalu memaksa indukan untuk mengeluarkan telurnya. Jika induk ini telah siap memijah maka setelah induk jantan dan betina disatukan, diharapkan akan terjadi pemijahan. 

Berikut ini langkah-langkah pemijahan alami antara lain sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan proses pemijahan, siapkan terlebih dahulu kolam pemijahan dengan membersihkannya. Setelah itu masukkan kakaban sebagai tempat menempelnya telur. Untuk kolam berukuran 2 m x 2 m x 1 m, dibutuhkan kakaban sebnayak 1-2 buah. Kakaban diletakkan di dasar dan diberikan pemberat berupa batu. Kakaban disusun berjajar memenuhi dan mengikuti panjang kolam agar tidak ada telur yang tidak menempel.

2. Isi kolam dengan air hingga ketinggian sekitar 40 cm.

3. Lakukan seleksi induk untuk mendapatkan induk yang siap memijah dan memiliki gonad yang berkualitas dan berpotensi menghasilkan banyak telur.

4. Setelah wadah terisi air, masukkan induk yang telah diseleksi kedalamnya dengan perbandingan satu ekor jantan dan dua ekor betina. Biasanya, induk dipindahkan ke dalam wadah pemijahan pada sore hari sekitar pukul 15.00 – 17.00. Pemindahan dari kolam indukan ke kolam pemijahan dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan seser atau serokan.

5. Biarkan induk dalam kolam selama satu malam. Secara umum, lele akan memijah pada malam hari sekitar pukul 22.00 – 02.00. Pada proses pemijahan, betina akan mengeluarkan telur dan dibuahi oleh sang jantan.

6. Lakukan pengecekan pada pagi harinya. Jika pemijahan berlangsung lancar, pada pukul empat pagi telur-telur akan memenuhi kakaban.

7. Pindahkan kakaban yang telah ditempeli telur secara hati-hati ke dalam kolam penetasan. Jika induk baru memijah pada pagi hari maka pemindahan kakaban dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 14.00 –16.00. Setelah itu, tinggal menunggu telur menetas.

8. Selanjutnya, pindahkan indukan yang telah memijah dari kolam pemijahan ke kolam pemeliharaan induk. Induk betina dapat dipijahkan kembali setelah tiga minggu sampai satu bulan masa istirahat. Sedangkan induk jantan memerlukan waktu 1-2 minggu masa istirahat.


2. Pemijahan Ikan Lele Secara Semi Alami


Pemijahan ikan lele secara semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara alami. Pemijahan semi alami menggunakan induk betina dan jantan dengan perbandingan 1 : 1 baik jumlah ataupun berat. Bila induk betina atau jantan lebih berat disbanding lawannya, dapat digunakan perbandingan jumlah 1 : 2 yang dilakukan secara bertahap.


3. Pemijahan Ikan Lele Secara Buatan


Pemijahan ikan lele secara buatan yaitu dengan melakukan pengurutan (stripping). Setelah hormon disuntikan dan induk siap memijah, disaat yang tepat dilakukan pengurutan telur dan sperma untuk dicampurkan dalam suatu wadah agar terjadi pembuahan secara buatan didalam baskom. Cara pengurutan ini lebih canggih dan hasil benihnya lebih banyak karena segalanya lebih terkontrol. Namun, proses ini memerlukan teknisi pelaksana yang mempunyai keterampilan lebih baik. terdapat beberapa keuntungan cara pengurutan ini antara lain seperti:

1. Jumlah telur yang dihasilkan dapat dihitung secara persis (lebih ilmiah).

2. Jumlah telur yang dibuahi oleh sperma (derajat fertilisasi) lebih banyak.

3. Dapat dilakukan pengaturan waktu, misalnya waktu pengurutan, waktu mendapatkan burayak, dan pengaturan waktu lainnya. 

Telur dalam wadah yang dibuahi lalu diteteskan didalam hapa dengan diairi air bersih terus menerus sampai 2 minggu lamanya dengan diberi pakan zooplankton dan serbuk pakan yang mencukupi.

Apasih Cara pemijahan ikann lele dengan suntikan ???? dibawah ini penjelasannya...

Setelah disuntik dengan hormon Ovaprim atau hormon dari hipofisa, induk jantan maupun induk betina dipisahkan, masing-masing diletakan di dalam hapa yang telah dipasang dikolam yang airnya jernih dan tenang. Sekitar 10 jam setelah disuntik, diperkirakan telur sudah dapat diurut. Namun, sebelumnya induk lele tersebut perlu diperiksa dahulu (sudah siap diurut atau belum).

Cara memeriksanya antara lain sebagai berikut :

1. Induk lele ditangkap menggunakan serok. Badannya dipegang dan kepalanya ditutupi dengan handuk basah, lalu perutnya diurut sedikit kearah dubur.

2. Apabila beberapa butir telur dapat keluar maka induk betina itu sudah siap untuk diurut. Pengurutan dilanjutkan untuk mengeluarkan seluruh telurnya. Dengan hati-hati tetapi cukup kuat, perut ikan diurut mulai dari sirip dada kearah dubur. Telur yang keluar ditampung dalam sebuah baskom yang bersih dan kering.

3. Apabila telur belum dapat keluar saat diurut maka induk lele tersebut dikembalikan kedalam hapa penampungan lagi. Selanjutnya, perlu diperiksa lagi setiap 10-15 menit, barang kali telur sudah siap dikeluarkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pengurutan telur sebagi berikut:

1. Menyiapkan kain yang digunakan untuk menutup kepala ikan pada waktu diurut harus halus dan bersih. Penggunaan kain ini dimaksudkan supaya lele tidak meronta waktu diurut.

2. Menyiapkan wadah atau baskom untuk menampung telur harus benar-benar kering dan bersih karena kotoran dapat mempengaruhi proses pembuahan.

Sperma lele tidak dapat dikeluarkan dengan cara pengurutan, melainkan harus dibedah, jadi induk jantan harus dimatikan. 

Berikut ini adalah langkah-lankah cara mengeluarkan sperma :

1. Induk jantan dibedah perutnya lalu seluruh kantong sperma diambil.

2. Kantung sperma dipotong dengan gunting yang bersih, kemudian dicampur dengan 100- 200 ml larutan garam fisiologis ( larutan NaCL 7%). Kantung sperma tersebut dijepit dengan pinset (atau dengan jari tangan yang bersih), lalu diremas-remas agar sel-sel sperma keluar kedalam larutan NaCl tersebut. 

Tidak ada ketentuan khusus tentang banyaknya larutan garam fisiologis yang digunakan untuk mencampur sperma. Namun, umumnya setengah gelas (100 ml) cukup untuk kantung sperma dari seekor lele jantan. Hal yang perlu diketahui bahwa manfaat larutan garam 7% adalah untuk mengencerkan sperma agar telur yang akan terbuahi semakin banyak dan untuk memperpanjang umur sperma setelah keluar dari kantung sperma. Jika didalam air tanpa garam NaCl, sperma lele hanya tahan hidup sekitar 3 menit, sedangkan didalam larutan garam tersebut, dapat hidup sampai 60 menit.

Setelah telur dan sperma berhasil dikeluarkan, segera dilakukan pembuahan buatan.

4 Cara melakukan pembuahan buatan pada ikan lele adalah sebagai berikut :

1. Telur ditampung dalam baskom. Sperma didalam cawan tadi dituangkan kedalam telur lalu diaduk menggunakan bulu ayam yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan sebelumnya.

2. Campurkan telur dan sperma tersebut lalu diaduk selama 2-3 detik, lalu dituangi air bersih (air sumur atau air dari mata air) sebanyak 1-2 liter, penuangan air dilakukan secara perlahan-lahan sambil terus diaduk selama 2 menit. Menurut pengalaman, saat ini semua telur telah terbuahi oleh sperma.

3.Telur dicuci atau dibilas dengan air bersih lebih banyak lagi agar sperma yang tersisa dapat terbuang karena sperma adalah protein yang mudah membusuk yang dapat berakibat buruk bagi telur.

4. Selanjutnya, telur yang telah terbuahi itu ditebarkan dalam suatu tempat penetasan yang berbentuk nampan dari kain kelambu atau dari kain jaring yang diapungkan didalam bak berisi air bersih dengan aliran air jernih perlahan-lahan.Telur akan menetas dalam waktu 36-40 jam pada suhu air 26-28oC. Telur yang tidak terbuahi akan mati dan warnanya berubah menjadi putih dan akhirnya ditumbuhi jamur. Oleh karena itu, telur yang telah berwarna putih harus segera dibuang.

Jadi diatas tadi adalah uraian singkat tentang usaha ternak lele semoga bermanfaat. Terimakasih

Baca Juga
1. Jenis Pakan Lele Berdasarkan Umur





Tag : cara membuat lele bertelur, cara mengawinkan lele dumbo, ukuran kolam pemijahan lele, pemijahan lele mutiara, cara pembenihan ikan lele dumbo secara alami, cara pemijahan lele mutiara, cara pemijahan ikan lele di kolam terpal, cara mengeluarkan telur lele

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sistem Pemijahan Ikan Lele"